Ahad, 13 Julai 2014

BIODATA RINGKAS IMAM AL-BUKHARI

Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim dipanggil dengan Abu Abdillah.

Beliau lahir di Bukhara pada tahun 194 H. Semua Ulama, baik dari gurunya mahupun sahabatnya memuji dan mengakui ketinggian ilmunya.

Ia seorang Imam yang tidak tercela hafalan hadisnya dan kecermatannya. Ia mulai menghafal hadis ketika umurnya belum mencapai 10 tahun, ia mencatat dari seribu guru lebih, ia hafal 100.000 hadis sahih dan 200.000 hadiss tidak sahih.

Dia mengarang kitab besar Al-Jami’ ash Shahih yang merupakan kitab paling shahih sesudah Al-Quran, hadits yang ia dengar sendiri dari gurunya lebih dari 70.000 buah, ia dengan tekun mengumpulkannya selama 16 tahun.

Dari 110 hadits itu ditakhtijkan oleh Imam Muslim sebanyak 32 hadis dan oleh dia sendiri sebanyak 78 hadis.

Ibnu Hajar al-Asqalani berpendapat bahawa hadis hadis yang dipersoalkan ini “ tidak seluruhnya ber’illat tercela, melainkan kebanyakan jawapannya mengandungi kemungkinan dan sedikit dari jawapannya menyimpang”.

Kitab Sahih Bukhari mempunyai banyak syarah oleh pengarang kitab Kasyf adh-Dhunun disebutkan 82 syarah diantaranya.

Tetapi yang paling utama adalah syarah Ibnu Hajar al-Asqalani yang bernama Fat al-Bari, dan berikutnya syarah Al-Asthalani, kemudian syarah al-Aini Umdat al Qari.

Al Bukhari mempunyai banyak kitab, antara lain At-Tawarikh ats Tsalatsah al-Kabir wal Ausath wash Shaghir (Tiga Tarikh: Besar, sedang, dan Kecil), kitab al-Kuna, Kitab Al-Wuhdan, kitab al-Adab al-Mufrad dan kitab Adl-Dlu’afa dan lain lainnya.

At-Tirmidzi berkata tentangnya:”Saya tidak pernah melihat orang yang dalam hal illat dan buruk, lebih mengerti daripada Al-Bukhari”.

Ibnu Khuzaimah berkata:” Aku tidak melihat dibawah permukaan langit seseorang yang lebih tahu tentang hadis Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wassalam daripada Muhammad bin Ismail Al-Bukhari”.

Muslim bin al Hajjaj pernah datang kepadanya lalu mencium antara kedua matanya, seraya berkata:” Biarkan saya mencium kedua kakimu, wahai guru para guru, pemimpin para ahli hadis dan doktkr penyakit hadis.”

Abu Nu’im dan Ahmad ibn Ahmad berkata:
” Al-Bukhari adalah faqih (ahli hukum) dari ummat ini.”

Abu Muhammad Abdullah bin Abdurahman Ad-Darimy berkata:
” Muhammad ibn Ismail (Bukhari) orang yang tercakap dalam bidang hukum dari antara kami dan lebih banyak mencari hadis.”

Telah dipaparkan dalam pembahasan hadis Maqlub, ketika para ulama baghdad sengaja memutar belitkan seratus hadis, lalu Al-Bukhari mengembalikan setiap mata kepada umat yang sebenarnya dan setiap mata kepada Nabi..ini mebuat  sehingga membuat para ulama kagum akan hafalan dan kecermatannya.

Dalam rangka meneliti dan menghafal hadis, Al Bukhari tidak malu melakukan perjalanan ke Syam, Mesir, Baghdad, Kufah, Jazirah, Hijaz dan Basrah

Al-Bukhari adalah salah seorang dari imam Mujtahid dalam bidang fiqh dan dalam bidang mengistibat kan hukum dari hadis.

Al-Bukhari meriwayatkan hadits bersumber dari Adl-Dlahhak bin Mukhallad Abu Ashim an-Nabil, Makki bin Ibrahim al-Handlali, Ubaidullah bin Musa al-Abbasi, Abdullah Quddus bin al-Hajjaj, Muhammad bin Abdullah al-Anshari dan lain lain.

Sedangkan yang meriwayatkan darinya banyak sekali diantaranya:
At-Tirmidzi, Muslim, An-Nasa’I, Ibrahim bin Ishak al-Hurri, Muhammad bin Ahmad ad-Daulabi, dan orang terakhir yang meriwayatkan darinya adalah Manshur bin Muhammad al Bazwadi.

Beliau  wafat pada tahun 256 H di Samarkand yang bernama Khartank

Disalin dari Biografi Al-Bukhari dalam Tarikh al-Baghdad, al-Khatib 2/4-36, Tadzkirat al-Huffadh 2/122, Tahzib at Tahdzib Ibn Hajar Asqalani 9/47

Tiada ulasan: